

Depok, 15 September 2025 — Suasana ruang kelas di SD Islam Daarunnadwah pagi itu terasa berbeda. Tidak terdengar riuh percakapan seperti biasanya. Setiap siswa tampak fokus menunduk, menulis jawaban dengan serius. Di depan kelas, seorang guru berdiri mengawasi dengan senyum tenang. Itulah gambaran hari pertama pelaksanaan Sumatif Tengah Semester (STS) tahun pelajaran 2025–2026, yang berlangsung selama sepekan, mulai 15 hingga 22 September 2025.
STS bukan sekadar agenda rutin sekolah. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan momen refleksi bagi seluruh warga sekolah — siswa, guru, dan lembaga — untuk menilai sejauh mana proses belajar mengajar berjalan efektif, serta bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam diinternalisasi dalam keseharian siswa.
Selama pelaksanaan STS, para guru berperan sebagai pengawas ujian di setiap ruang. Namun, peran itu tidak berhenti pada pengawasan teknis. Di balik meja pengawas, mereka menjadi penjaga nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Dalam pandangan pihak sekolah, STS adalah sarana menanamkan karakter, bukan sekadar mengukur kecerdasan.
“Kami ingin anak-anak memahami bahwa ujian bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melatih kejujuran dan ketekunan. Hasil bisa diperbaiki, tetapi karakter harus dibangun sejak dini,” ujar Kepala SD Islam Daarunnadwah.
Pelaksanaan STS di SD Islam Daarunnadwah juga menjadi bukti komitmen lembaga dalam menjalankan prinsip evaluasi holistik — menilai kemampuan akademik sekaligus perkembangan spiritual dan sosial siswa. Seluruh proses berjalan dengan tertib, berlandaskan nilai-nilai Qur’ani yang menjadi ciri khas sekolah ini.
Bagi para siswa, STS bukan hanya tentang angka di rapor, tetapi tentang pengalaman belajar yang mengajarkan kesabaran, keikhlasan, dan rasa percaya diri. Sementara bagi guru, ini adalah waktu untuk melihat hasil dari upaya pembelajaran yang selama ini ditanamkan dengan kasih sayang dan keteladanan.
Di akhir pelaksanaan STS, sekolah berencana melakukan refleksi pembelajaran bersama untuk memperkuat strategi pengajaran pada semester berikutnya. Dengan cara ini, SD Islam Daarunnadwah berharap pendidikan tidak berhenti pada penilaian, tetapi terus bergerak menuju perbaikan yang berkelanjutan.
STS di SD Islam Daarunnadwah bukan sekadar ujian tengah semester. Ia adalah perjalanan membentuk manusia berilmu dan berakhlak.