

Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah umat Islam. Perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW ini tidak hanya menunjukkan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, tetapi juga menjadi momen yang penuh makna dan pelajaran bagi umat Islam hingga akhir zaman.
Isra’ Mi’raj terjadi pada malam hari, ketika Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina (Isra’), dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh (Mi’raj). Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW menerima salah satu hadiah terbesar dari Allah SWT untuk umat Islam, yaitu perintah sholat lima waktu.
Berbeda dengan ibadah lain yang diperintahkan melalui wahyu, perintah sholat disampaikan langsung oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW tanpa perantara. Ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan sholat dalam kehidupan seorang Muslim.
Sholat bukan sekadar kewajiban, tetapi sebuah hadiah yang penuh hikmah. Dalam sholat, seorang hamba dapat berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta. Sholat menjadi momen untuk memohon, bersyukur, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, terlepas dari kesibukan dan tantangan duniawi.
Di usia dini, anak-anak di Daarunnadwah dibekali dengan pemahaman bahwa sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga anugerah. Dengan mendidik mereka untuk mencintai sholat sejak kecil, kita membantu membangun fondasi iman yang kokoh dalam hati mereka.
Melalui peringatan Isra’ Mi’raj, kita diingatkan kembali akan kemuliaan sholat lima waktu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari bersama-sama mengajarkan dan menanamkan hikmah ini kepada generasi penerus, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, penuh keimanan, dan siap menghadapi tantangan dunia dengan kekuatan doa dan keyakinan.