

Menjelang perayaan Idul Adha 1446 H, momentum ibadah kurban kembali mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Bagi anak-anak sekolah dasar, peristiwa kurban bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga pembelajaran berharga tentang kemanusiaan, kepedulian, dan nilai-nilai moral yang fundamental.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengajarkan anak-anak tentang ketaatan, keikhlasan, dan yang terpenting, bagaimana Islam hadir sebagai agama pembebasan. Melalui peristiwa penggantian korban manusia dengan seekor domba, Allah SWT menunjukkan kepada dunia bahwa nilai pengorbanan sejati terletak pada ketakwaan dan ketulusan hati, bukan pada kekerasan atau penderitaan.
Anak-anak perlu memahami bahwa Islam datang untuk mengakhiri praktik-praktik kekerasan yang mengatasnamakan agama. Pengorbanan yang Allah kehendaki adalah pengorbanan yang membebaskan, bukan yang menindas atau merugikan sesama manusia.
Di era modern ini, ibadah kurban memiliki makna yang sangat relevan dalam membangun karakter anak-anak. Ketika mereka menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging kepada yang membutuhkan, mereka belajar tentang:
Anak-anak melihat langsung bagaimana sebagian rejeki yang Allah berikan kepada keluarga mereka dibagikan kepada tetangga, terutama yang kurang mampu. Ini mengajarkan mereka bahwa kebahagiaan sejati datang dari berbagi, bukan dari menimbun.
Melalui kegiatan kurban di sekolah, anak-anak belajar merasakan kondisi teman-teman mereka yang mungkin kurang beruntung. Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk peduli terhadap sesama.
Di tengah arus konsumerisme yang kian menguat, kurban mengajarkan anak-anak untuk tidak terlalu terikat pada harta benda. Mereka belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari banyaknya materi yang dimiliki.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah dasar memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kurban kepada anak-anak. Melalui kegiatan Ibadah Qurban SD Daarunnadwah 2025, anak-anak tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga partisipan aktif dalam proses pembelajaran nilai-nilai kemanusiaan.
Kegiatan kurban di sekolah menjadi laboratorium hidup untuk mempraktikkan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keseimbangan antara kesalehan individual dan kesalehan sosial. Anak-anak belajar bahwa beribadah kepada Allah tidak bisa dipisahkan dari kepedulian terhadap sesama manusia.
Momentum Idul Adha ini menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai fundamental kepada anak-anak. Sebagai orang tua dan pendidik, kita perlu:
Ibadah kurban mengajarkan kita bahwa pengorbanan sejati bukanlah tentang kehilangan, melainkan tentang pemberian yang tulus. Bagi anak-anak sekolah dasar, ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi manusia yang peduli, empati, dan tidak egois.
Melalui kegiatan kurban di sekolah, kita berharap anak-anak tumbuh menjadi generasi yang memahami bahwa kebahagiaan sejati datang dari kemampuan untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Mereka belajar bahwa menjadi muslim yang baik tidak hanya tentang ritual ibadah, tetapi juga tentang kontribusi nyata untuk kemanusiaan.
Selamat Idul Adha 1446 H. Taqabbalallahu minna wa minkum.